Sejarah
Simpul
Salah satu
bagian yang harus dimiliki seorang pecinta alam adalah pengetahuan tentang simpul
dan kemampuan membuat simpul dengan mudah dan cepat. Untuk itu dibutuhkan waktu
yang tidak sedikit, dan dalam hal ini ditekankan untuk memahami dengan baik
tentang pengetahuan simpul. Banyak sumber yang menyarankan untuk mempelajari
simpul sebanyak – banyaknya, yang masing – masing punya kegunaan sendiri.
Pedekatan yang disarankan saat ini menganggap jauh lebih baik menggunakan simpul.
Tetapi perlu diketahui berbagai macam simpul dimana dibutuhkan untuk suatu hal
yanmg bersifat darurat maupun kesulitan lain selama melakukan kegiatan alam
bebas. Untuk pendalaman dan pemahaman simpul yang penting dan sering digunakan
dalam kegiatan alam bebas secara detail untuk memudahkan jika dalam keadaan
darurat, pertolongan akan lebih mudah dilakukan seorang pecinta alam dalam
membuat simpul tanpa harus berpikir dua kali. Hal ini cenderung berlaku sebagai
otomatis, karena pecinta alam dapat membuat simpul dengan cepat dan benar.
Definisi Simpul
dan Tali-temali
Simpul
merupakan hasil bentukan dari tali atau dua utas tali, atau ikatan pada tali/tampar
yang dibuat dengan sengaja untuk keperluan tertentu. Banyak yang mencampur
adukkan pengertian antara tali, simpul dan ikatan. Padahal ketiga unsur itu
sama sekali berbeda.
Delapan
Simpul Dasar
1.Simpul
overhand(Overhand Knot)
2.Simpul pangkal (Clove Hitch)
3.Simpul
Jangkar(Girth Hitch)
4.Simpul
air atau simpul pita (water knot)
5.Simpul
kambing (Bowline knot)
6.Simpul
delapan (figure of eight knot)
Jenis
simpul delapan ini dibuat dengan cara menggandakan tali utama, digunakan hanya
karabiner, sedang untuk anchor atau harness dibuat dengan cara threaded system.
7.Simpul
nelayan (Fisherman knot)
8.Simpul
kupu-kupu (Buterfly knot)
Kriteria
Simpul Yang Baik.
◘ Mudah dibuat.
◘ Mudah dilihat kebenaran lilitannya.
◘ Aman, dengan ikatan / lilitan tidak bergerak dan bergeser ataupun tertumpuk pada saat dibebani.
◘ Mudah dilepas / diurai setelah dibebani.
◘ Mengurangi kekuatan tali seminimal mungkin.
→
Tali adalah bendanya
→ Simpul
adalah pertemuan tali dengan tali
→ Ikatan
adalah pertemuan tali dengan benda lain (seperti kayu, batu dan lain-lain).
Fungsi
Simpul
- Untuk mengikat tiang.
- Untuk
menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin.
- Untuk
mengikat tali pada tiang/kayu.
- Untuk
membuat tanduk darurat atau mengikat ember/timba.
- Untuk
turun kejurang atau dari atas pohon.
- Untuk
mengikat leher binatang.
- Untuk
menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering.
- Untuk
menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak sama besar yang basah dan atau
tidak licin.
- Untuk
memendekkan tali.
- Agar tali
pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.
- Untuk mengikat
benda hidup/leher binatang agar yang diikat tidak terjerat, dan untuk
menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar binatang itu dapat bergerak
bebas.
- Untuk
menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin dan basah.
- Untuk
memendekkan tali tanpa pemotongan.
- Untuk memulai
ikatan dan digunakan untuk menyeret balok.
- Untuk
menarik benda yang cukup besar.
- Untuk
diikatkan pada tali penarik agar orang lain dapat membantu menarik.
- Untuk
mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan.
- Untuk
menghindari lepasnya ujung atau ekor tali dari ikatan yang berbentuk lingkaran
pada tali tersebut.
- Untuk
memanjat tali.
- Untuk
mengangkat atau menurunkan benda/manusia.
- Untuk
membuat tangga tali.
- Sebagai
pengunci simpul-simpul lain.
- Menghentikan
geseran pada tali.
- Membuat loop untuk anchor.
- Untuk
mengikat harness.
- Untuk
mengikat sesuatu tetapi tidak menjerat.
- Untuk
penambat sesuatu (misal, mengikat leher binatang).
- Untuk menyambung dua buah tali.
- Untuk
mengikat dua ujung tali ukuran atau jenisnya berbeda, misalnya untuk mengikat
ujung tali webbing dengan ujung
tali kernmantle atau prussik.
- Untuk ascending (prussiking).
- Sebagai
pengaman tambahan untuk rappelling.
- Untuk
mengikat tali webbing.
- Untuk
menyambung dua buah ujung tali webbing
baik untuk membuat loop maupun
menambah panjang webbing.
Simpul ini juga biasa di gunakan untuk membuat sling.
- Untuk
mengikat harness ke anchor atau mengikat tali pada pohon.
- Untuk belay atau rappelling bila tidak ada alat rappelling(figure of eight, grigri).
- Untuk
menyangkutkan tali prussik atau
webbing sebagai pengaman ke dalam celah-celah tebing.
- Untuk
menambatkan tali ke tonjolan tebing sebagai pengaman dan pengganti anchor pada dinding tebing.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
...Salam REBOISASI...